Jumat, 07 Mei 2010

Kisah Mirza dan Seikat Bunga untuk Sri Mulyani

Kamis, 6 Mei 2010 - 14:19 wib TEXT SIZE : Andina Meryani - Okezone
JAKARTA - Mundurnya Sri Mulyani dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan untuk kemudian berganti menjabat menjadi Managing Director Bank Dunia, ternyata meninggalkan rasa kehilangan yang mendalam bagi salah seorang pegawai Telkom Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan bernama Chairuddin Mirza.
Dengan setia Mirza menunggu Sri Mulyani yang tengah menghadiri acara Kanwil Perbendaharaan Kemenkeu, di Jalan Otista, Jakarta, Kamis (6/5/2010).
Dengan memakai jaket bergambar logo Kemenkeu, Mirza setia mengikuti setiap acara Sri Mulyani, sambil membawa seikat bunga.
Ketika acara selesai, Mirza berusaha untuk memberikan bunga yang dibawanya kepada Sri Mulyani. Petugas keamanan yang mengawal Menkeu sempat melarang Mirza mendekat dan sempat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Barulah kemudian Mirza diperkenankan mendekati Sri Mulyani yang akan meninggalkan tempat acara.
"Ibu Sri, saya Mirza. Saya sudah tiga tahun bekerja di Kemenkeu di bawah pimpinan Ibu. Saya merasa kehilangan,'' ujarnya sambil berlinang air mata sambil menyerahkan seikat bunga yang dibawanya.
Sri Mulyani yang awalnya tidak mengubrisnya dan dijaga ketat, mendadak berhenti tepat di depan pintu mobilnya dan mengambil bunga yang diberikan Mirza kemudian menepuknya bahunya dua kali.
"Terima kasih bunganya, tidak ada yang ditinggalkan," kata Sri Mulyani sambil menatapnya.
Dalam keadaan terisak, Mirza kembali bertanya kepada Sri Mulyani apakah dirinya akan kembali lagi ke Indonesia. "Bu, kami menunggu. Ibu kembali lagi mengabdi ke Tanah Air?" tanyanya.
Sri Mulyani pun menjawab bahwa dirinya pun pasti akan kembali lagi ke Indonesia, usai dirinya menyelesaikan tugasnya di Bank Dunia. "Iya, pasti. Pasti kembali," ujar Sri Mulyani sambil naik ke mobilnya.
Mirza yang masih terlihat terharu menyatakan, apa yang dilakukannya tersebut bukanlah sekedar untuk membuat sensasi. "Saya datang ke sini secara pribadi dan bukan untuk mencari sensasi. Kita harusnya bangga diurus oleh seorang wanita pintar dan Menteri Keuangan seperti beliau," tandasnya.
Mirza mengaku, secara langsung dirinya tidak pernah berada di bawah pimpinan Sri Mulyani. Dia hanyalah petugas yang beberapa kali memasang infokus dalam sejumlah rapat yang dihadiri Sri Mulyani. (css)

1 komentar:

  1. Hidup pada akhirnya berpulang kepada diri kita sendiri. Orang lain bisa menilai. Selebihnya hanya sebuah atmosfir kehiudpan. Ketika akan berada pada satu titik yang harus dijalani. Kesendirian, sepi, sunyi, senyap yang mencekam. Hanya kita yang mampu merasakan dan menyikapinya. Selamat jalan Ibu Sri Mulyani, engkau adalah seorang Kartini yang telah memberikan sebuah Mahkota Emas bagi bangsa dan negara Indonesia.

    BalasHapus