Selasa, 25 Mei 2010

SAMBUTAN PRESIDEN SBY PADA PEMAKAMAN NY AINUN HABIBIE : IBU PENUH KASIH

PEMAKAMAN NY AINUN HABIBIE
Presiden: Ibu Penuh Kasih Rabu, 26 Mei 2010 02:56 WIB
Jakarta, Kompas - Sosok almarhumah Ny Hasri Ainun Besari Habibie adalah sosok Ibu Negara yang penuh kasih, pejuang kemanusiaan yang tulus, dan ibu yang patut menjadi panutan bagi keluarga.
Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (25/5). Istri mantan Presiden BJ Habibie itu meninggal dunia pada usia 72 tahun di Rumah Sakit Ludwig Maximilians-Universitat, Klinikum Gro’hadem, Muenchen, Jerman, Sabtu pukul 17.30 waktu setempat. Ny Ainun dirawat sejak 24 Maret 2010 hingga 22 Mei 2010. Dalam 1,5 bulan, Ny Ainun menjalani 12 kali operasi pengangkatan tumor.
”Dengan penuh kesetiaan dan kepercayaan, almarhumah senantiasa mendampingi Presiden Habibie melewati hari-hari yang tidak mudah dalam salah satu periode sejarah yang sangat menentukan,” ujar Presiden Yudhoyono yang bertindak sebagai inspektur upacara. Ketika itu, pada masa Presiden Habibie, Indonesia diguncang krisis dan terjadinya reformasi 1998-1999.
Sebagai Ibu Negara ketika itu, Ny Ainun juga menunjukkan kepedulian dan peran aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Hingga akhir hayatnya, Ny Ainun adalah Ketua Umum Perhimpunan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) dan pengurus Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orang Tua Bimbing Terpadu (YAAB-ORBIT).
”Dedikasi yang tak berkesudahan kepada nilai-nilai kemanusiaan menjadi bukti nyata keteladanan almarhumah,” ujar Presiden Yudhoyono. Atas pengabdian dan jasa-jasanya itu, Ny Ainun menerima Bintang Republik Indonesia Adipradana dan Bintang Mahaputra Adipurna.
Alumnus Fakultas Kedokteran UI ini dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah, 11 Agustus 1937. Menikah dengan BJ Habibie pada 12 Mei 1962, Ny Ainun dikaruniai dua putra, Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie, serta empat cucu.
Sepanjang prosesi pemakaman Ny Ainun, BJ Habibie tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang mendalam. Bahkan, ia tampak lunglai sehingga dipapah ketika meninggalkan makam.
Banyak tokoh masyarakat hadir pada pemakaman itu. Selain Wakil Presiden Boediono dan para menteri, hadir pula para mantan wakil presiden, seperti Jusuf Kalla, Hamzah Haz, dan Try Soetrisno, serta pimpinan lembaga negara. (DAY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar