100 Hari Atasi Tumpang Tindih
Fokus Riset: Pangan, Energi, dan Transportasi.
Sabtu, 24 Oktober 2009 | 04:11 WIB
Jakarta, Kompas - Selama 100 hari pertama sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia Bersatu II Suharna Surapranata menegas- kan akan membenahi kelembagaan penelitian dan pengembangan di Indonesia. Tujuannya untuk mengatasi tumpang tindih dan inefisiensi anggaran.
”Yang kita inginkan, ada kerja sama antarlitbang yang baik,” ujar Suharna, yang pernah menjadi karyawan di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Kamis (22/10) petang di Jakarta, seusai serah terima jabatan dengan Kusmayanto Kadiman, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menneg Ristek) terdahulu.
Pembenahan kelembagaan litbang ini sesuai amanat Presiden untuk mengatasi inefisiensi di lembaga riset akibat duplikasi program riset. ”Banyak hal yang mubazir,” kata Suharna.
Tindakan yang akan dilakukan itu mengacu pada tugas dan fungsi pokok Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT), sebagai koordinator lembaga riset serta perencana kebijakan riset dan teknologi nasional.
Saat ini KNRT membawahi beberapa lembaga penelitian nondepartemen bidang riset teknologi (LPND Ristek), di antaranya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), serta Badan Standardisasi Nasional (BSN). Namun, di hampir semua departemen kelembagaan dan teknis juga ada lembaga litbang.
Dukungan pranata
Menurut Kusmayanto, pembenahan lembaga litbang di Indonesia, dalam artian memayunginya menjadi satu atap, saat ini tidak terdukung pranatanya.
Ia mengambil contoh tumpang tindih penelitian kelapa sawit. KNRT tidak bisa membuat penelitian itu sinergis atau harmoni sehingga terjadi tumpang tindih antara lembaga penelitian di bawah KNRT dan Departemen Pertanian (Deptan).
Untuk mengatasi tumpang tindih kelembagaan litbang antardepartemen membutuhkan pranata dari pemegang kewenangan yang lebih tinggi dari seorang menteri. Menurut Kusmayanto, langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasinya antara lain dengan membentuk komisi gabungan. ”Komisi gabungan penelitian sawit dengan Deptan pernah dibentuk, agar tidak tumpang tindih lagi,” ujarnya.
Program sebulan
Dalam sebulan ini, Suharna akan menyusun rencana strategis nasional untuk lima tahun mendatang serta melakukan konsolidasi intern dengan LPND Ristek.
Ia akan melanjutkan program yang dirintis pendahulunya dan mengacu ke Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2020; fokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pangan, energi, teknologi informasi, transportasi, pertahanan keamanan, dan kesehatan.
Menurut arahan Presiden SBY, lanjutnya, akan ada penekanan lebih pada pangan, energi, dan transportasi. Di bidang pangan akan dikembangkan varietas unggul untuk meningkatkan ketahanan pangan. Di bidang energi dikembangkan aplikasi energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan pengembangan sektor transportasi untuk memajukan industri strategis. (NAW/YUN)
KELUARGA
Oleh Wawan Dwn
Ketika akan menikah
Janganlah mencari istri tapi carilah ibu bagi anak-anak kita
Janganlah mencari suami tapi carilah ayah bagi anak-anak kita
Ketika melamar
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis tapi meminta kepada Allah melalui orangtua / wali si gadis
Ketika akad nikah
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu,tetapi menikah di hadapan Allah
Ketika resepsi pernikahan
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan doa mereka
Sejak malam pertama
Bersyukur dan bersabarlah..Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang
malaikat
Selama menempuh hidup berkeluarga
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi jalan semak belukar yang penuh onak duri
Ketika biduk rumah tangga oleng
Jangan saling berlepas tangan tapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan
Ketika belum memiliki anak
Cintai istri/suami anda 100%
Ketika telah memiliki anak
Jangan bagi cinta anda kepada istri/suami dan anak anda tapi cintailah istri/suami anda 100% dan cintai anak anda masing-masing 100%
Ketika ekonomi keluarga belum membaik
Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan ketaatan suami dan istri
Ketika ekonomi membaik
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita
Ketika anda adalah suami
Boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila istri membutuhkan pertolongan anda
Ketika anda adalah istri
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan
Ketika mendidik anak
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak
Ketika anak bermasalah
Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya
Ketika ada PIL
Jangan diminum,cukupkanlah suami sebagai obat
Ketika ada WIL
Jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati
Ketika memilih potret keluarga
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju keluarga
masjid
Ketika ingin langgeng harmonis
Gunakanlah formula 6K:
1. Ketaqwaan
2. Kasih sayang
3. Kesetiaan
4. Komunikasi dialogis
5. Keterbukaan
6. Kejujuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar